Skip to main content

Things That Makes Me Happy

 #30DaysWritingChallenge #Day2

Kalau bicara soal hal-hal yang membuat saya merasa bahagia rasanya mudah dan banyak sekali, secara membuat saya bahagia sangat sederhana, sesederhana saya bisa makan mie yamin stasiun kalibata disaat saya sedang ingin-inginnya.

Saya bahagia ketika saya bisa pergi ke desa dan menghirup oksigen pagi hari di sana, iya, saya suka sekali dengan suasana desa. Saya juga bahagia ketika melihat ikan-ikan saya makan dengan lahap. Jangankan ikan saya, ikan orang lain pun kalau makannya lahap, saya senang lihatnya hahahaha.

Sebetulnya saya senang kalau diajak pergi ke kebun binatang atau pergi ke perkebunan hortikultura, tapi kan seharusnya tidak dibolehkan ya mengunjungi kebun binatang seperti itu, karena ya seharusnya binatang-binatang yang ada di dalam sana dilepasliarkan. Kalau soal tanaman, jelas, rasanya melihat tanaman tumbuh dengan baik, berbunga dengan baik, berbuah dengan baik menjadi hiburan dan penyegaran untuk diri sendiri.

Kalau bertemu dan bercengkrama dengan orang baru saya juga senang, apalagi kalau orang tersebut juga senang bertemu dengan saya, menceritakan kisahnya, pengalamannya, serta membagikan ilmunya. Saya berpikir dengan begitu saya bisa menambah pengetahuan saya dengan cara yang asik.

Kiranya itu hal-hal sederhana yang bisa membuat saya merasa bahagia, kalau bahagia versi kamu, seperti apa?

Comments

Popular posts from this blog

Pertemuan Riva dan Rifki

Gunung Merbabu dengan pemandangan Gunung Merapi, 2022 dokumen milik pribadi Pertemuan pertama terjadi saat di perjalanan menuju puncak Gunung Merbabu di waktu subuh. Kami adalah pendaki asing yang tidak mengenal satu sama lain, namun karena hati baiknya, kita bisa saling mengenal, bahkan hingga sekarang. Saat itu kondisi trek menuju puncak Gunung Merbabu cukup licin, karena habis diguyur hujan besar semalaman, dan aku berdua dengan sepupuku tertinggal teman yang lain. "Duluan aja, Mas, kita jalannya lama." "Gapapa, Mba, jalan aja, di belakang udah gak ada pendaki lagi soalnya, masih jauh jaraknya ke pendaki yang lain." Dan setelah aku tengok ke belakang, memang iya, saat itu tersisa kami bertiga, jarak kami jauh dengan pendaki yang di depan, juga pendaki yang di belakang kami. Lalu aku dan si Mas baik ini saling melempar pertanyaan basic ala pendaki yang bertemu di perjalanan.  "Ikut open trip tigadewa, Mas?" "Iya, Mba. Mbanya juga tigadewa?" ...

Me vs My Mind

Memutuskan untuk menjalani hubungan dengan seseorang, berarti juga harus siap dengan segala perubahan sekecil apapun di dalam kehidupan. Aku, yang baru memulai hubungan di umur 24 tahun, masih terus beradaptasi sampai di bulan kesembilan hubungan. Belajar beradaptasi dengan diri sendiri, juga pasangan. Rasanya? Yaa, ternyata cukup membutuhkan energi yang besar. Masih bertanya-tanya, kenapa ya orang lain sanggup untuk memulai hubungan dengan lawan jenis bahkan sejak dari bangku sekolah? Kenapa kok setelah mereka mengakhiri hubungan, mereka bisa dengan mudahnya memulai hubungan kembali dengan orang yang baru? Gimana prosesnya? Dan sesulit apa? Menurutku memutuskan untuk memulai suatu hubungan perlu dipikirkan dengan matang-matang, dan di usia yang matang pula. Setiap hubungan pasti ada dinamika tersendiri; naik-turunnya perasaan, masalah kecil yang muncul silih berganti, timbulnya perasaan 'si paling' dalam hubungan, kurangnya timbal balik, belajar mengerti satu sama lain, melati...

Couldn't Ask For a Better Person

Pertemuan pertama setelah pendakian Gunung Merbabu; Juni 2022 Kiranya sudah satu tahun hubungan ini mengalir dan berlalu bersama ribuan cerita baik yang berkesan hingga hari ini. Hubungan yang aku jalani bersama lelakiku yang baik hatinya dan bijak pikirannya.   Setelah bertemu kamu, narasi doa ku kepada Sang Pencipta menjadi berbeda. Bukan lagi aku yang secara rinci menyebutkan kriteria pasangan keinginanku satu persatu yang menuntut banyak hal di dalamnya. Doaku kali ini hanya satu; meminta untuk semakin diyakinkan tanpa ragu, bahwa aku akan memilih kamu menjadi pasangan hidupku, hingga akhir hayatku. -- Satu tahun yang cukup mudah dan juga lelah untuk kami yang baru pertama kali menjalani suatu hubungan. Memang tidak dipungkiri bahwa hubungan ini memiliki komunikasi yang baik. Aku bisa dengan santai bercerita apapun hingga membicarakan hal-hal yang membuat hatiku tidak nyaman karenanya, dan yang terpenting ia bisa mengatasi segala kekhawatiran yang ada di dalam pikiranku. Sering...