Skip to main content

The Power of Music

 #30DaysWritingChallenge #Day8

Wah sudah absen beberapa hari untuk menulis dikarenakan mood yang sedang tidak bagus dalam beberapa hari kebelakang. Mari kita lanjutkan hari ini!

Berbicara soal the power of music sebenarnya saya bukan orang yang terlalu suka dengan musik, saya tidak mengikuti musik terbaru yang sedang trend, sudah tidak pernah menghafal lirik lagu seperti pada saat saya masih duduk di sekolah menengah pertama, bahkan saya tidak memiliki aplikasi Spotify ataupun Joox di telepon genggam saya. Saya mendengarkan musik hanya pada saat saya ingin, itupun saya mendengar lagu-lagu lama dan melalui YouTube. Maaf ya kalau saya tidak asik.

Sepertinya saya seperti ini sejak memasuki dunia perkuliahan, pada awalnya karena saya tidak memiliki headset, mungkin itu yang membuat saya malas mendengarkan musik. Kemudian pada saat itu juga hati saya tercerahkan, sering terpikirkan di benak saya bahwa kalau mendengarkan murotal Al-Qur'an bisa mendapatkan pahala, kenapa harus mendengarkan musik? Hahahaha di sini bukan bermaksud untuk sok alim, tetapi pikiran itu muncul secara tiba-tiba, dan kalau direnungkan, ya benar juga.

Hingga pada saat itu saya mengganti playlist musik saya dengan murotal Ibrohim Elhaq hahahaha favorit! Tetapi sesekali saya masih suka mendengarkan musik, apalagi beberapa waktu belakangan ini, saya lagi suka mendengarkan lagu-lagu jaman SMP! Siapa yang jaman SMP playlist musiknya lagu-lagu Justin Bieber, Secondhand Serenade, One Direction, Taylor Swift, Maroon 5, Greyson Chance, Lady Gaga, Vierratale? Hahahaha memorable sekali ya mereka, pewarna di masa-masa saat kita ABG.

Bagaimana bisa tidak berwarna, kalau teman saya saja sampai muak dengan lagu Payphone dari Maroon 5 karena saya suka sekali, dimanapun dan kapanpun selalu mendengarkan Payphone, hanya Payphone.

Lagu Fall For You yang dinyanyikan Secondhand Serenade juga sangat mengesankan, karena saya dan teman-teman sering menyanyikan bersama di sekolah sambil teriak beramai-ramai. Lagu Someone Like You - Adele juga ada di playlist kedua saya dan teman-teman, latar tempat dan waktu masih sama, di sekolah pada saat waktu istirahat maupun pulang sekolah. Ah, masa SMP begitu seru ya.

Mungkin itu dulu, sampai berjumpa ditulisan berikutnya!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pertemuan Riva dan Rifki

Gunung Merbabu dengan pemandangan Gunung Merapi, 2022 dokumen milik pribadi Pertemuan pertama terjadi saat di perjalanan menuju puncak Gunung Merbabu di waktu subuh. Kami adalah pendaki asing yang tidak mengenal satu sama lain, namun karena hati baiknya, kita bisa saling mengenal, bahkan hingga sekarang. Saat itu kondisi trek menuju puncak Gunung Merbabu cukup licin, karena habis diguyur hujan besar semalaman, dan aku berdua dengan sepupuku tertinggal teman yang lain. "Duluan aja, Mas, kita jalannya lama." "Gapapa, Mba, jalan aja, di belakang udah gak ada pendaki lagi soalnya, masih jauh jaraknya ke pendaki yang lain." Dan setelah aku tengok ke belakang, memang iya, saat itu tersisa kami bertiga, jarak kami jauh dengan pendaki yang di depan, juga pendaki yang di belakang kami. Lalu aku dan si Mas baik ini saling melempar pertanyaan basic ala pendaki yang bertemu di perjalanan.  "Ikut open trip tigadewa, Mas?" "Iya, Mba. Mbanya juga tigadewa?" ...

Me vs My Mind

Memutuskan untuk menjalani hubungan dengan seseorang, berarti juga harus siap dengan segala perubahan sekecil apapun di dalam kehidupan. Aku, yang baru memulai hubungan di umur 24 tahun, masih terus beradaptasi sampai di bulan kesembilan hubungan. Belajar beradaptasi dengan diri sendiri, juga pasangan. Rasanya? Yaa, ternyata cukup membutuhkan energi yang besar. Masih bertanya-tanya, kenapa ya orang lain sanggup untuk memulai hubungan dengan lawan jenis bahkan sejak dari bangku sekolah? Kenapa kok setelah mereka mengakhiri hubungan, mereka bisa dengan mudahnya memulai hubungan kembali dengan orang yang baru? Gimana prosesnya? Dan sesulit apa? Menurutku memutuskan untuk memulai suatu hubungan perlu dipikirkan dengan matang-matang, dan di usia yang matang pula. Setiap hubungan pasti ada dinamika tersendiri; naik-turunnya perasaan, masalah kecil yang muncul silih berganti, timbulnya perasaan 'si paling' dalam hubungan, kurangnya timbal balik, belajar mengerti satu sama lain, melati...

Couldn't Ask For a Better Person

Pertemuan pertama setelah pendakian Gunung Merbabu; Juni 2022 Kiranya sudah satu tahun hubungan ini mengalir dan berlalu bersama ribuan cerita baik yang berkesan hingga hari ini. Hubungan yang aku jalani bersama lelakiku yang baik hatinya dan bijak pikirannya.   Setelah bertemu kamu, narasi doa ku kepada Sang Pencipta menjadi berbeda. Bukan lagi aku yang secara rinci menyebutkan kriteria pasangan keinginanku satu persatu yang menuntut banyak hal di dalamnya. Doaku kali ini hanya satu; meminta untuk semakin diyakinkan tanpa ragu, bahwa aku akan memilih kamu menjadi pasangan hidupku, hingga akhir hayatku. -- Satu tahun yang cukup mudah dan juga lelah untuk kami yang baru pertama kali menjalani suatu hubungan. Memang tidak dipungkiri bahwa hubungan ini memiliki komunikasi yang baik. Aku bisa dengan santai bercerita apapun hingga membicarakan hal-hal yang membuat hatiku tidak nyaman karenanya, dan yang terpenting ia bisa mengatasi segala kekhawatiran yang ada di dalam pikiranku. Sering...