Skip to main content

Places I Want to Visit

 #30DaysWritingChallenge #Day4

Saya pernah bertanya kepada seorang teman;

"Menurut lo, gue mendingan ngumpulin uang buat beli rumah atau ke Old Trafford dulu nonton MU?"

Banyak rasanya tempat-tempat yang ingin saya kunjungi di dunia ini. Namun yang paling utama dari seorang penggemar salah satu klub sepakbola, pastinya ingin pergi ke tempat di mana klub bola tersebut berasal. Ya, saya ingin sekali pergi ke Kota Manchester, menjelajahi setiap sudut jalannya, menikmati udara dari pagi hingga malam hari, dan meminum teh disore hari sambil memandangi kesibukan kota. 

Tentunya saya ingin berkunjung ke Old Trafford Stadium, memasuki ruang ganti para pemain Manchester United, mengirup harum rumput sintetis lapangan yang mahal itu, hingga menonton pertandingan sengit antara MU melawan Liverpool di tribun bagian selatan Old Trafford.

Semoga, beberapa tahun kemudian, bersama dengan teman ataupun seorang diri, saya bisa merealisasikan itu semua, segera.

Tempat kedua yang saya sangat ingin kunjungi ialah Gunung Rinjani. Pada tahun 2017 saya pernah menuliskan isi hati saya tentang Gunung Rinjani di sini. Betapa saya ingin menikmati keindahan Danau Segara Anak selama beberapa hari di sana, hingga mencapai puncak daratan tertinggi di Lombok itu. Doakan ya agar saya bisa ke sana bersama teman-teman SMP saya nanti; Kemal, Jaki, Subhan, Rio, Ucup, dan Riandi.

-

Sepertinya saya cukupkan dulu perihal tempat yang ingin sekali saya kunjungi nanti. Semoga semua dipermudah dan disegerakan diwaktu yang tepat. Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Pertemuan Riva dan Rifki

Gunung Merbabu dengan pemandangan Gunung Merapi, 2022 dokumen milik pribadi Pertemuan pertama terjadi saat di perjalanan menuju puncak Gunung Merbabu di waktu subuh. Kami adalah pendaki asing yang tidak mengenal satu sama lain, namun karena hati baiknya, kita bisa saling mengenal, bahkan hingga sekarang. Saat itu kondisi trek menuju puncak Gunung Merbabu cukup licin, karena habis diguyur hujan besar semalaman, dan aku berdua dengan sepupuku tertinggal teman yang lain. "Duluan aja, Mas, kita jalannya lama." "Gapapa, Mba, jalan aja, di belakang udah gak ada pendaki lagi soalnya, masih jauh jaraknya ke pendaki yang lain." Dan setelah aku tengok ke belakang, memang iya, saat itu tersisa kami bertiga, jarak kami jauh dengan pendaki yang di depan, juga pendaki yang di belakang kami. Lalu aku dan si Mas baik ini saling melempar pertanyaan basic ala pendaki yang bertemu di perjalanan.  "Ikut open trip tigadewa, Mas?" "Iya, Mba. Mbanya juga tigadewa?" ...

Me vs My Mind

Memutuskan untuk menjalani hubungan dengan seseorang, berarti juga harus siap dengan segala perubahan sekecil apapun di dalam kehidupan. Aku, yang baru memulai hubungan di umur 24 tahun, masih terus beradaptasi sampai di bulan kesembilan hubungan. Belajar beradaptasi dengan diri sendiri, juga pasangan. Rasanya? Yaa, ternyata cukup membutuhkan energi yang besar. Masih bertanya-tanya, kenapa ya orang lain sanggup untuk memulai hubungan dengan lawan jenis bahkan sejak dari bangku sekolah? Kenapa kok setelah mereka mengakhiri hubungan, mereka bisa dengan mudahnya memulai hubungan kembali dengan orang yang baru? Gimana prosesnya? Dan sesulit apa? Menurutku memutuskan untuk memulai suatu hubungan perlu dipikirkan dengan matang-matang, dan di usia yang matang pula. Setiap hubungan pasti ada dinamika tersendiri; naik-turunnya perasaan, masalah kecil yang muncul silih berganti, timbulnya perasaan 'si paling' dalam hubungan, kurangnya timbal balik, belajar mengerti satu sama lain, melati...

Couldn't Ask For a Better Person

Pertemuan pertama setelah pendakian Gunung Merbabu; Juni 2022 Kiranya sudah satu tahun hubungan ini mengalir dan berlalu bersama ribuan cerita baik yang berkesan hingga hari ini. Hubungan yang aku jalani bersama lelakiku yang baik hatinya dan bijak pikirannya.   Setelah bertemu kamu, narasi doa ku kepada Sang Pencipta menjadi berbeda. Bukan lagi aku yang secara rinci menyebutkan kriteria pasangan keinginanku satu persatu yang menuntut banyak hal di dalamnya. Doaku kali ini hanya satu; meminta untuk semakin diyakinkan tanpa ragu, bahwa aku akan memilih kamu menjadi pasangan hidupku, hingga akhir hayatku. -- Satu tahun yang cukup mudah dan juga lelah untuk kami yang baru pertama kali menjalani suatu hubungan. Memang tidak dipungkiri bahwa hubungan ini memiliki komunikasi yang baik. Aku bisa dengan santai bercerita apapun hingga membicarakan hal-hal yang membuat hatiku tidak nyaman karenanya, dan yang terpenting ia bisa mengatasi segala kekhawatiran yang ada di dalam pikiranku. Sering...