Minggu, 29 Agustus 2021
Melihat-lihat laman instagram seperti hari-hari biasanya, menyaksikan bagaimana teman-teman ku tumbuh dengan jalannya masing-masing.
Disaat sedang melakukan aktivitas itu, akupun terhenti pada satu tulisan yang dirangkai oleh salah satu teman ku. Tulisan yang sangat aku amini, tulisan yang sangat aku setujui isinya, tulisan yang kiranya, aku merasa ini harus dibaca oleh banyak orang utamanya laki-laki, agar tidak melestarikan superioritas dan patriarkis yang mungkin masih banyak tertanam di dalam diri segelintir laki-laki di luaran sana.
Bukan, itu bukan tulisan yang bisa disetujui oleh banyak orang. Itu hanya gejolak yang timbul dari hati dan pikirkannya, kemudian dirangkai menjadi sebuah tulisan yang dibenarkan oleh segelintir orang, termasuk aku.
Tulisan yang berisi tentang sudut pandangnya terhadap seorang perempuan. Bagaimana ia memandang, menilai, dan menghargai perempuan dengan sangat baik. Tidak menilai seorang perempuan sebagai objek serta mempersilakan perempuan tumbuh sebagaimana manusia pada umumnya.
Bukankah seharusnya memang seperti itu?
Iya, seharusnya. Tetapi di sekeliling ku masih sangat banyak laki-laki atau bahkan perempuan itu sendiri yang pikirannya terbatas. Terbatas dalam arti; masih memandang perempuan sebatas objek seksualitas, perempuan yang mereka sebut memiliki 'kodrat' hanya untuk mengurus pekerjaan rumah, terkungkung, dan tidak mendapatkan kesempatan untuk bertumbuh menjadi manusia sebagaimana mestinya.
Mungkin yang perlu diingat bahwa selain kami adalah perempuan, kami juga manusia yang perlu tumbuh, bermanfaat, dan berdaya.
Bekasi, 31/8/21
Riva Aulia
--- berikut adalah tulisan dari teman ku;
Comments
Post a Comment