Skip to main content

Untuk Pertama Kalinya Gue..... Pemilu

Rabu, 15 Februari 2017...

Assalamualaikum semuahh! Eiya bai da wei hari ini adalah hari pemilihan umum gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022! Dan ini adalah pemilu pertama gue sejak gue punya KTP pada tahun 2015 xixixi.

Pada ulang tahun gue yang ke 17, gue emang memutuskan untuk bikin KTP DKI Jakarta di kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Padahal gue udah cukup lama tinggal di rumah gue yang sekarang, di Bekasi. Tapi ini juga karena faktor ayah dan ibu gue punyanya KTP Jakarta sih hahahaha jadi ikut aja.

Gue berangkat pagi tadi dari Bekasi menuju Tebet abis itu langsung ke TPS sama ayah dan ibu. Daftar dulu terus dapet nomer antrian ; ayah nomer 65, ibu nomer 66 dan gue nomer 67. Tiba pada saat gue dipanggil lalu dikasih surat suaranya. Btw gak boleh bawa handphone yaaa! Jadi handphone gue ditaro di meja yang udah disediain.

Pasangan nomor urut 1 ada Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni

Pasangan nomor urut 2 ada Basuki Tjahaja Purnama a.k.a Ahok dan Djarot Saiful Hidayat

Pasangan nomor urut 3 ada Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno

Gue coblos foto paslon (pasangan calon) yang gue pilih lalu masukin surat suaranya ke kotak hahaha kalian tau lah ya pasti. Abis itu masukin jari kelingling ke dalam tinta deh! Yuhuu kelar jugak.

Iya ini iari gue. Gak indah ya. #yaeyalah emangnya pelangi.

Semoga hasilnya yang terbaik buat DKI Jakarta, siapapun itu gubernur dan wakil gubernurnya. Kayaknya kalo gue masukin kutipan Q.S Al-Maidah ayat 51 di sini juga udah telat ya. Hahaha dan itu semua hak masing-masing orang juga sih.

Dan perlu diingat juga ; siapapun gubernur dan wakil gubernurnya pasti gak akan bisa mengatasi kemacetan Kota Jakarta kecuali hari raya Idul Fitri dan hari pemilu itu sendiri! hahahahaha sumpah pas abis lebaran gue jalan sama adek dan temen gue ke Kuningan City. Dan lo tau? Lancar abiesss. Eh bukan lancar deng. Tapi SEPI.

Begitu juga tadi, perjalanan dari Bekasi ke Tebet pas hari pemilihan umum tuh wadooh lancar jaya!

Sekian aja gitu cerita gue hari ini, Wassalam!

Comments

Popular posts from this blog

Pertemuan Riva dan Rifki

Gunung Merbabu dengan pemandangan Gunung Merapi, 2022 dokumen milik pribadi Pertemuan pertama terjadi saat di perjalanan menuju puncak Gunung Merbabu di waktu subuh. Kami adalah pendaki asing yang tidak mengenal satu sama lain, namun karena hati baiknya, kita bisa saling mengenal, bahkan hingga sekarang. Saat itu kondisi trek menuju puncak Gunung Merbabu cukup licin, karena habis diguyur hujan besar semalaman, dan aku berdua dengan sepupuku tertinggal teman yang lain. "Duluan aja, Mas, kita jalannya lama." "Gapapa, Mba, jalan aja, di belakang udah gak ada pendaki lagi soalnya, masih jauh jaraknya ke pendaki yang lain." Dan setelah aku tengok ke belakang, memang iya, saat itu tersisa kami bertiga, jarak kami jauh dengan pendaki yang di depan, juga pendaki yang di belakang kami. Lalu aku dan si Mas baik ini saling melempar pertanyaan basic ala pendaki yang bertemu di perjalanan.  "Ikut open trip tigadewa, Mas?" "Iya, Mba. Mbanya juga tigadewa?" ...

Me vs My Mind

Memutuskan untuk menjalani hubungan dengan seseorang, berarti juga harus siap dengan segala perubahan sekecil apapun di dalam kehidupan. Aku, yang baru memulai hubungan di umur 24 tahun, masih terus beradaptasi sampai di bulan kesembilan hubungan. Belajar beradaptasi dengan diri sendiri, juga pasangan. Rasanya? Yaa, ternyata cukup membutuhkan energi yang besar. Masih bertanya-tanya, kenapa ya orang lain sanggup untuk memulai hubungan dengan lawan jenis bahkan sejak dari bangku sekolah? Kenapa kok setelah mereka mengakhiri hubungan, mereka bisa dengan mudahnya memulai hubungan kembali dengan orang yang baru? Gimana prosesnya? Dan sesulit apa? Menurutku memutuskan untuk memulai suatu hubungan perlu dipikirkan dengan matang-matang, dan di usia yang matang pula. Setiap hubungan pasti ada dinamika tersendiri; naik-turunnya perasaan, masalah kecil yang muncul silih berganti, timbulnya perasaan 'si paling' dalam hubungan, kurangnya timbal balik, belajar mengerti satu sama lain, melati...

Couldn't Ask For a Better Person

Pertemuan pertama setelah pendakian Gunung Merbabu; Juni 2022 Kiranya sudah satu tahun hubungan ini mengalir dan berlalu bersama ribuan cerita baik yang berkesan hingga hari ini. Hubungan yang aku jalani bersama lelakiku yang baik hatinya dan bijak pikirannya.   Setelah bertemu kamu, narasi doa ku kepada Sang Pencipta menjadi berbeda. Bukan lagi aku yang secara rinci menyebutkan kriteria pasangan keinginanku satu persatu yang menuntut banyak hal di dalamnya. Doaku kali ini hanya satu; meminta untuk semakin diyakinkan tanpa ragu, bahwa aku akan memilih kamu menjadi pasangan hidupku, hingga akhir hayatku. -- Satu tahun yang cukup mudah dan juga lelah untuk kami yang baru pertama kali menjalani suatu hubungan. Memang tidak dipungkiri bahwa hubungan ini memiliki komunikasi yang baik. Aku bisa dengan santai bercerita apapun hingga membicarakan hal-hal yang membuat hatiku tidak nyaman karenanya, dan yang terpenting ia bisa mengatasi segala kekhawatiran yang ada di dalam pikiranku. Sering...